Mana Yang Berharga Dan Layak Kepada Allah
Mana yang berharga dan layak kepada Tuhan ~ Pendahuluan.Apakah yang menjadi utama dalam
kehidupan manusia Iman/Uang ? Banyak orang salah mengerti dengan hal ini dan
kemudian melengkapi dirinya dengan aksesoris/perhiasan, barang-barang bermerek
dan mahal, mobil mewah dll.
Sebetulnya menurut Tuhan seperti apakah manusia yang bernilai berharga dan berkualitas itu?, seseorang itu berkualitas bukan ditentukan oleh kekayaan, perhiasan, jabatan, kekuasaan dll.
Perhatikan “K etahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipuCinta dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Allah. Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya.
Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan cenderung melelahkan diri sendiri memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada dunia, akan makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhir, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”
Segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya. harta, gelar, pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan ada artinya jika tidak digunakan di jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita. Oleh sebab itu, jangan pernah kecukupan atau kekurangan “dunia” ini meracuni hati kita. Jika kita berkecukupan, jangan sampai kecukupan kita menjadikan kita sombong, dan jika kita kekurangan, maka jangan sampai kekurangan kita itu, membuat kita jadi kurang mensyukuri nikmat Allah, banyak mengeluh dan minder.
“Perumpamaan orang yang cinta pada dunia ibarat orang yang berjalan di atas air. Dapatkah orang berjalan di atas air, kaki Cinta dunia adalah sesuatu yang sangat berbahaya. “
Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan cenderung melelahkan diri sendiri memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada dunia, akan makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya.
Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya. harta, gelar, pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan ada artinya jika tidak digunakan di jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita.
Oleh sebab itu, jangan pernah kecukupan atau kekurangan “dunia” ini meracuni hati kita. Jika kita berkecukupan, jangan sampai kecukupan kita menjadikan kita sombong, dan jika kita kekurangan, maka jangan sampai kekurangan kita itu, membuat kita jadi kurang mensyukuri nikmat Allah, banyak mengeluh dan minder.
Cinta dunia adalah sumber segala kesalahan karena cinta dunia, sering mengakibatkan seseorang cinta terhadap harta benda dan didalam harta benda terdapat banyak penyakit. Antara lain sifat bangga dan angkuh, pamer terhadap yang dimiliki.
Dan orang yang cinta dunia akan sibuk mengurus hartanya dan terus berusaha untuk menambahnya, hingga membuatnya lalai dari kepada Allah . Ketahuilah barangsiapa dilalaikan oleh harta bendanya, dia akan merugi, terlebih bila lalai dari ia akan hanya seperti mayat, karena bila hati sepi dari ia akan dihuni dan disetir olehsetan sesuai kehendaknya.
Dunia dengan segala pesonanya memang sangat menggoda dan mempesona, dan kadang kesuksesan seseorang memang diukur dari status sosialnya di masyarakat, namun hal tersebut jangan sampai membuat kita terjebak dan terperangkap cinta dunia.
Ingatlah kita hanya hidup sementara di dunia ini, semua harta dunia yang kita banggakan, tidak akan kita bawa mati, hanya fana, kebaikanlah yang akan menemani kita hingga sampai hari kita dibangkitkan nanti. Jadikanlah dunia hanya sebagai ladang akhirat kita, tempat kita mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti. Ingatlah selalu, bahwa kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang sudah kita lakukan selama kita hidup didunia.
Kesimpulan.
Keslamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus,
Keslamatan tidak ada di Dalam dunia ini, kepada dewa, patung, orang mati
Keslamatan tidak bisa dapat di beli dengan nilai unag atau harta dunia
Segalah sesuatu yang ada pada diri kita di luar Yesus sama sekali tidak ada nilai dan faedanya. Jadi jangan berharap pada dunia ini, sebab dunia ini adalah milik dan kepunyaan Allah. Berharap, bersandar, berlindung pada Allah yang empunyai dunia ini, maka surga dan dunia ini akan menjadi bagian kita, TUHAN YESUS MEMBERKATI.
Sebetulnya menurut Tuhan seperti apakah manusia yang bernilai berharga dan berkualitas itu?, seseorang itu berkualitas bukan ditentukan oleh kekayaan, perhiasan, jabatan, kekuasaan dll.
IMAN PADA
YESUS
Agar iman kita
menuntun pada keselamatan, itu harus dipusatkan kepada Tuhan Yesus Kristus.
Untuk memiliki iman kepada Yesus Kristus berarti harus memercayai Dia dan
mematuhi perintah-perintah-Nya. Iman adalah lebih dari sekadar kepercayaan
pasif. Kita mengungkapkan iman kita melalui tindakan—dengan cara kita hidup.
Meskipun orang percaya
sudah memperoleh kepastian mengenai keselamatannya dan tak meragukannya lagi,
pertanyaan yang masih muncul adalah mengenai ketetapan atau keabadian
keselamatannya.
Setelah orang percaya itu beroleh keselamatan karena percaya Kristus dan kematianNya di salib untuk menebus dosa-dosanya, dapatkah orang percaya itu kehilangan keselamatannya? Adakah sesuatu yang kita lakukan yang berakibat hilangnya keselamatan kita?
Jawabannya adalah TIDAK! Mengapa? Karena Kitab Suci menegaskan bahwa dengan iman kita dilindungi oleh kuasa Allah. Dengan iman kita telah dibawa masuk ke dalam suatu hubungan kasih karunia dengan Allah, sebagai pemberian Allah melalui AnakNya yang dikasihi. Kita selamat berdasarkan kesaksianNya bukan kesaksian kita.
Setelah orang percaya itu beroleh keselamatan karena percaya Kristus dan kematianNya di salib untuk menebus dosa-dosanya, dapatkah orang percaya itu kehilangan keselamatannya? Adakah sesuatu yang kita lakukan yang berakibat hilangnya keselamatan kita?
Jawabannya adalah TIDAK! Mengapa? Karena Kitab Suci menegaskan bahwa dengan iman kita dilindungi oleh kuasa Allah. Dengan iman kita telah dibawa masuk ke dalam suatu hubungan kasih karunia dengan Allah, sebagai pemberian Allah melalui AnakNya yang dikasihi. Kita selamat berdasarkan kesaksianNya bukan kesaksian kita.
1 Petrus 1:5 Yaitu
kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu
menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Efesus 1:6 supaya
terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di
dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
Efesus 2:8-9 Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.
Ketujuh pendekatan
berikut ini membahas mengenai jaminan kekal orang percaya. Keselamatan itu tak
akan hilang karena terjamin oleh kuasa Allah yang melindunginya dan kecukupan
Pribadi dan Karya Kristus bagi kita.
- Kepastian mengenai Keselamatan
- Kepastian mengenai Jaminan Kekal
- Kepastian mengenai Pemeliharaan Allah Setiap Hari
- Kepastian mengenai Jalan Kelepasan dari Dosa
- Kepastian mengenai Pimpinan Allah
- Kepastian mengenai Mahkota Kekal
IMAN PADA
ALLAH DUNIA
Animisme adalah
kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia purba percaya bahwa
roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia. Mereka juga
memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat jahat dan berbuat
baik. Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu, gunung, dsb. Agar
mereka tidak diganggu roh jahat, mereka memberikan sesaji kepada roh-roh
tersebut.
Dinamisme
adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang
dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan
hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat menolong
mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung,
gunung, pohon besar, dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib tersebut,
mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan
tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan
yang dianggap suci antara lain sapi, ular, dan harimau. Hewan yang dianggap
suci juga bisa berasal dari mimpi, misal seseorang memimpikan kura-kura, maka
hewan suci yang dipujanya adalah kura-kura. Biasanya orang-orang yang
menggangap suatu hewan suci akan pantang makan daging hewan itu dan tidak
membunuh serta melindungi hewan itu.
IMAN
PADA HARTA DUNIA
Cinta dunia adalah sesuatu yang sangat
berbahaya. Perhatikan berikut ini: “Kalau begitu, bergembiralah dan berharaplah
memperoleh sesuatu yang melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan
yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika
dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang
sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan
akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.Perhatikan “K etahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipuCinta dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Allah. Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya.
Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan cenderung melelahkan diri sendiri memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada dunia, akan makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhir, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”
Segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya. harta, gelar, pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan ada artinya jika tidak digunakan di jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita. Oleh sebab itu, jangan pernah kecukupan atau kekurangan “dunia” ini meracuni hati kita. Jika kita berkecukupan, jangan sampai kecukupan kita menjadikan kita sombong, dan jika kita kekurangan, maka jangan sampai kekurangan kita itu, membuat kita jadi kurang mensyukuri nikmat Allah, banyak mengeluh dan minder.
“Perumpamaan orang yang cinta pada dunia ibarat orang yang berjalan di atas air. Dapatkah orang berjalan di atas air, kaki Cinta dunia adalah sesuatu yang sangat berbahaya. “
Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan cenderung melelahkan diri sendiri memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada dunia, akan makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya.
Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya. harta, gelar, pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan ada artinya jika tidak digunakan di jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita.
Oleh sebab itu, jangan pernah kecukupan atau kekurangan “dunia” ini meracuni hati kita. Jika kita berkecukupan, jangan sampai kecukupan kita menjadikan kita sombong, dan jika kita kekurangan, maka jangan sampai kekurangan kita itu, membuat kita jadi kurang mensyukuri nikmat Allah, banyak mengeluh dan minder.
Cinta dunia adalah sumber segala kesalahan karena cinta dunia, sering mengakibatkan seseorang cinta terhadap harta benda dan didalam harta benda terdapat banyak penyakit. Antara lain sifat bangga dan angkuh, pamer terhadap yang dimiliki.
Dan orang yang cinta dunia akan sibuk mengurus hartanya dan terus berusaha untuk menambahnya, hingga membuatnya lalai dari kepada Allah . Ketahuilah barangsiapa dilalaikan oleh harta bendanya, dia akan merugi, terlebih bila lalai dari ia akan hanya seperti mayat, karena bila hati sepi dari ia akan dihuni dan disetir olehsetan sesuai kehendaknya.
Dunia dengan segala pesonanya memang sangat menggoda dan mempesona, dan kadang kesuksesan seseorang memang diukur dari status sosialnya di masyarakat, namun hal tersebut jangan sampai membuat kita terjebak dan terperangkap cinta dunia.
Ingatlah kita hanya hidup sementara di dunia ini, semua harta dunia yang kita banggakan, tidak akan kita bawa mati, hanya fana, kebaikanlah yang akan menemani kita hingga sampai hari kita dibangkitkan nanti. Jadikanlah dunia hanya sebagai ladang akhirat kita, tempat kita mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti. Ingatlah selalu, bahwa kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang sudah kita lakukan selama kita hidup didunia.
Kesimpulan.
Keslamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus,
Keslamatan tidak ada di Dalam dunia ini, kepada dewa, patung, orang mati
Keslamatan tidak bisa dapat di beli dengan nilai unag atau harta dunia
Segalah sesuatu yang ada pada diri kita di luar Yesus sama sekali tidak ada nilai dan faedanya. Jadi jangan berharap pada dunia ini, sebab dunia ini adalah milik dan kepunyaan Allah. Berharap, bersandar, berlindung pada Allah yang empunyai dunia ini, maka surga dan dunia ini akan menjadi bagian kita, TUHAN YESUS MEMBERKATI.
Mana Yang Berharga Dan Layak Kepada Allah
Reviewed by Eduard Kause
on
11:22 AM
Rating: