Menuai Segala Musim

MENUAI  SEGALA MUSIM - Nats: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai (Yohanis 4:35). Saya bukanlah seorang ahli dalam hal menanam bunga. Tetapi saya belajar memahami perbedaan antara bungga semusim dan bunga segala musim. Setiap musim semi, saya biasanya membeli bernampan-nampan tananam semusim. 

Tananam itu langsung berakar saat ditanam di tanah. Hidup mereka yang singkat selalu berakhir oleh embun beku di musim gugur, dan tanahnya menjadi gudul samapai masa tanam di musim semi tahun berikutnya. Saya lebih suka menanam bunga-bunga segala musim. Mereka terus hidup dari tahun ke tahun, dan secara teratur bersemi, berbunga, dan berproduksi lagi.

Penulis Eogene Harrison mengambarkan bahwa usaha penginjilan orang-orang percaya dalam  perjanjian Baru mempunyai sifat segala musim. Mereka tidak mencurahkan seluru tenaga hanya untuk usaha penginjilan sekali setahun. Sebaliknya, menurut Harrison membagikan kabar baik tentang Kristus merupakan perhatian terbesar setiap orang percaya, setiap hari sepanjang tahun, di segala tempat. 

Dalam  (Kiasa Para Rasul 5:42), dan (8:4,) jangkauaan kesaksian mereka jelas: mereka bersaksi tentang Kristus dan injil di Bait Allah, rumah mereka, dan pasar dengan menggunakan metode yang di karuniakan Roh Kudus untuk berkhotba, mengajar, dan menyampaikan kesaksian pribadi.


Yesus mengajarkan bahwa musim untuk tuaian rohani selalu hari ini (Yohanis 4:35) dan Rasul Paulus mengatakan bahwa hari ini adalah hari penyelamatan (2 Korintus 6:2)
Yakinlah, kita tidak perna menuai pada musim yang salah, karena ladang-ladang menguning hari ini. 

Bersaksi untuk Kristus tidak perna salah musim. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.” 

Jangan menunggu empat bulan untuk menuai! “Pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai” (Yohanes 4:31-35). Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai” 

Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit” (Matius 9:36-37). Tetapi pekerja sedikit; Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Matius 9:36-38).

Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?” (Roma 10:14).

Allah mengutus kita ke dalam dunia ini dengan tugas masing-masing. Jadi tugas yang di berikan Allah itu kia harus mengfungsikan dengan baik-baik, sehingga  sesudah waktunya maka Allah akan memanggil kita dan masing-masing mempertanggun jawabkan tugasnya sendiri. 

Ingtalah bahwa waktu makin hari makin dekat, jaganalah membuang-buang waktu dengan aktifitas yang sesnugguhnya bukan tugasmu,lakukanlah apa yang di perintahkan kepadamu dalam Injil Matius 29:19-20,  taburlah sekarang ini, sebab tiba waktunya maka kita tidak dapat menuai, jadi waktu hari ini  tidak akan kembali lagi di hari esok, gunakalah waktu itu sedemikian rupa dengan bijaksana, minta Roh Allah mencerahkan hidup kita, sehingga hidup ini bukan saja hidup, melaingkan hidup memberi buah.

Berpikirlah sebelum mata hari tengelam, dan melihat kembali hidupmu, seberapa yang kita kerjakan selama hidup, jika belum kesempatan ini adalah kesempatan emas, jagan membiarkan kesempatan emas itu pergi, dan jangan menudah-nundah waktu emas itu pergi tampa makna  sebab jika waktu itu pergi maka sia-sialah hidup ini.

Ingatlah bahwa Tuhan yang membentuk, Tuhanpun yang akan melengkapai, memampukan, dan apapun yang kita kerjakan tentu Tuhan akan berserta kita, dan sesulit-sulit apapun janganlah takut Tuhan akan membuat kita berhasil, bertumbuh naik, bukan bertumbuh dalam, menjadi kepala, bukan menjadi ekor.
Menuai Segala Musim Menuai Segala Musim Reviewed by Eduard Kause on 3:19 PM Rating: 5
Powered by Blogger.