Kemataian Yesus Menghasilkan Keselamatan
Kematian Yesus menghasilkan keselamatan ~ Hari ini, Jumat 21 Maret 2008 di
seluruh dunia umat Kristiani merayakan peringatan kematian Yesus. Dalam bahasa
Indonesia hari ini disebut Jumat Agung. Dalam bahasa Inggris disebut Good
Friday artinya Jumat yang baik sekali. Berbeda-beda orang memberikan julukan
kepada hari kematian Yesus Kristus.
Pada hari Jumat Agung banyak orang Kristen masuk gereja dengan baju hitam dan muka yang sedikit berkerut dari biasanya. Bahkan beberapa gereja sangat mensakralkan Jumat Agung. Mereka memasuki gereja dengan berlutut sebagai tanda penghormatan mereka akan kematian Yesus Kristus. Tetapi yang terpenting sebenarnya dalam kehidupan kehidupan Kristiani adalah makna dan kuasa salib Kristus yang harus kita miliki, kita hayati dan kita hidup di dalamnya.
Pada hari Jumat Agung banyak orang Kristen masuk gereja dengan baju hitam dan muka yang sedikit berkerut dari biasanya. Bahkan beberapa gereja sangat mensakralkan Jumat Agung. Mereka memasuki gereja dengan berlutut sebagai tanda penghormatan mereka akan kematian Yesus Kristus. Tetapi yang terpenting sebenarnya dalam kehidupan kehidupan Kristiani adalah makna dan kuasa salib Kristus yang harus kita miliki, kita hayati dan kita hidup di dalamnya.
1 Korintus 1:18 ”Sebab pemberitaan
tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi
kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.”
Ketika beberapa hari lalu saya
berada di Finlandia, bersama Pdt. F. Pattiradjawane, kami dijamu makan oleh
pejabat kedutaan besar RI di Finlandia. Beliau bertanya, kenapa di Finlandia
yang mayoritas penduduknya Kristen jarang kelihatan gedung gereja. Lalu seorang
pendeta Finlandia yg bersama dengan kami menjawab bahwa sekarang di negara ini
muncul satu ”agama” yaitu agama materialisme.
Banyak orang Finland mendewakan
pekerjaan/keuangan, mendewakan penemuan-pemenuan baru, mendewakan IT
(Information Technology). Jadi walaupun negara itu berlandaskan agama Kristen
Lutheran bahkan benderanya dibubuhkan tanda salib, tetapi belum tentu
masyarakatnya memiliki pemberitaan Injil Keselamatan dari salib Kristus.
Bukan hanya sekarang, tetapi dari
dulu sudah ada kelompok yang bagi mereka itu pemberitaan tentang salib Kristus
adalah satu kebodohan. Mereka beranggapan bahwa pemberitaan salib hanyalah bagi
kisah agama orang yang melarat dan bagi orang-orang yang sudah mendekati
ajalnya. Namun, Paulus berkata bahwa bagi kita yang diselamatkan, pemberitaan
itu adalah kekuatan Allah, kuasa Allah.
Saya sangat gembira kalau sudah
berada di kota Seoul, Korea. Di kota Seoul berdiri sekitar 10.000
gereja. Dan setiap gereja, di atasnya ada salib dengan lampu merah. Jadi kalau
malam kita melihat kota Seoul seperti hutan salib. Begitu indah. Salib menjadi
satu simbol Kristiani yang tegak berdiri walaupun banyak orang menentangnya.
Lukas 23:39-43. Ketika di salib,
Yesus tidak sendirian. Di kanan kirinya ada dua orang kriminal, dua orang
penyamun atau penjahat. Waktu itu Yesus betul-betul dalam keadaan menderita
sekali. Paku ukuran 10 inchi dihujamkan di keduabelah tangannya. Dan paku satu
lagi dihujamkan di kedua kakinya yang disatukan. Sehingga oleh paku itu tubuh
Yesus tergantung. Di kepalaNya juga ada mahkota duri yang dihujam ke batok
kepala-Nya. Jadi bisa kita bayangkan bagaimana darah mengalir dari batok
kepala, dua tangan dan kakinya. Belum lagi darah yang mengalir dari punggungnya
oleh 120 cabikan daging karena cambukan serdadu Romawi. Kepalanya dipukul dan
yang terakhir tombak dari serdadu Romawi menusuk lambungNya sehingga terjadi
kucuran deras darah dan air.
Tetapi dalam keadaan yang sangat mengenaskan itu, Yesus berdoa kepada Bapa,
katanya "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat.” Lukas 23:34. Yesus mengampuni orang-orang yang menombaknya,
yang membunuhnya, yang mencambuknya, yang memakukan paku, yang menghujatnya.
Inilah prinsip Kristiani. Kristen tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan.
Orang Kristen tidak boleh mengutuk dan menghujat orang. Pembalasan adalah
haknya Allah. Allah adalah hakim yang adil. Orang Kristen diajar selalu untuk
mengampuni.
Tetapi dalam keadaan sekarat, ada
seorang penjahat di sebelahnya berkata : "Bukankah Engkau adalah Kristus?
Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Penjahat ini mengejek Yesus, menghina
ke-Tuhanan dan ke-MesiasanNya, karena ”tak berdaya” di salib. Dia tidak
mengetahui rencana Allah bahwa Yesus harus disalib untuk keselamatan umat
manusia.
Tetapi seorang penjahat lainnya di
sebelah Yesus berkata : "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah,
sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab
kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini
tidak berbuat sesuatu yang salah." Dari ayat ini kita melihat bahwa
terjadi pertobatan pada penjahat yang satu lagi. Dan inilah kelahiran baru
seorang Kristen, apabila ia bertobat, menyadari bahwa ia orang berdosa. Bagus
sekali kalau orang tua kita Kristen lantas kita juga kristen. Tetapi
keKristenan dimulai bukan karena diturunkan dari orang tua yang Kristen.
Kekristenan dimulai jika ada satu jiwa yang bertobat, yang sadar dia orang
berdosa, dan percaya kepada Yesus yang tidak berdosa.
Penjahat itu kemudian berkata :
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Penjahat ini rindu keselamatan dan percaya bahwa Yesus adalah Raja
Keselamatan. Ini adalah syarat keselamatan. Keselamatan diterima bukan
waktu dibaptis semasa bayi atau karena memakai kalung atau anting salib, atau
karena orang tua Kristen. Tidak! Keselamatan datang serta merta waktu kita
bertobat dan percaya kepada Yesus.
Lalu Yesus berkata kepada orang
jahat yang bertobat itu : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini
juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Ini
sesuatu yang luar biasa. Seorang penjahat yang sudah dihukum gantung, yang
seharusnya akan binasa, tetapi waktu ia bertobat dan percaya kepada Yesus,
Yesus berkata bahwa pada hari itu juga ia akan bersama dengan Yesus di Firdaus.
Yesus tidak pernah bekerja tunggu hari besok tetapi selalu hari ini. Hari ini
kalau engkau percaya kepada Yesus, engkau pasti selamat.
Roma 5:8-10. Kematian Yesus
menghasilkan :
Pertama: Kita
DIBENARKAN. Olah karena dosa, kita seharusnya dihukum mati, dikenai
murka Allah. Tetapi karena Yesus menggantikan posisi kita maka kita dibenarkan.
Kita tidak lagi dibawah pehukuman. Kita berada di bawah anugerah. Roma 8:1.
Kedua: Kita
DISELAMATKAN dan PASTI selamat. Beberapa waktu lalu ada orang terkenal
meninggal dan beberapa pemuka agama menyerukan doa supaya arwahnya diterima di
sisi Tuhan. Mereka belum yakin kalau tidak didorong oleh banyak doa, orang itu
tidak selamat. Tetapi bagi orang Kristen, keselamatan dalam Yesus adalah pasti.
Bukan mudah-mudahan, atau moga-moga. Di dalam iman kepada Yesus Kristus yang
mati dan bangkit.
Ketiga: Oleh
penyaliban Yesus kita dibenarkan, tidak dihukum. Kita memperoleh anugerah
keselamatan. Dan kita, umat manusia yang percaya DIPERDAMAIKAN dengan Allah.
Oleh sebab itu, kita musti bersyukur
untuk korban Yesus di Golgotha. Puji Tuhan! Selamat PASKAH! Haleluyah
kopian hotba paska dari pdt M D Wakari
Kemataian Yesus Menghasilkan Keselamatan
Reviewed by Eduard Kause
on
3:35 PM
Rating: